BUNGA TIDUR DI PERANTAUAN
Oleh : Sella Islamiah
Kala
itu, tanpa mengetuk pintu kau mendatangiku
Bagaikan
cahaya yang cepat, tak dapat ku ragukan lagi
Menulusur
syahdu ke dalam rongga jiwaku
Mengalir
bersama sari-sari makanan dalam urat nadiku
Menyeruak
mengisi bilik-bilik kosong dalam kekakuanku
Lantunan
indah terus kau gemakan
Menari-nari
dalam saraf pendengaranku
Merontohkan
lamunanku
Dengan berat hati,
Kutinggalkan sepetak kain yang
empuk itu
Beranjak mencari lentera penembus
pekatnya malam
Ku telusuri setiap sisi bahtera
ini
Mencari teman sahur yang akan
membersamai puasaku
Indra
penciumku tersentak
Terpanggil
embun malam yang menyongsong pagi
Tetesannya
yang sejuk tampak akrab dihidungku
Sisa-sisa
kehidupan lampau rembulan malam
Embun
berbaukan kampung halaman
Mendorong
kakiku meniti
Tak
sabar berjumpa dengan teman akrab hidungku
Dalam keremangan malam
Terlihat jejak-jejak kaki surgaku
menghiasi dapur
Mengolah sejuknya embun dengan
selaksa doa
Diaminkan seorang yang lebih
duluan keluar dari rahim surgaku
Diimami sang nahkoda yang
mengkomandoi bantera ini
Lesung
pipiku merekah
Jejak-jejak
kaki surga itu tersenyum padaku
Mempersilahkan
ku duduk di singgahsanaku
Menyajikan
semangkuk embun teman sahurku
Sebagai
daya setia menemaniku merajut asa
Oh Tuhan, bahagianya sahurku
Hingga kusendok embunku
Dan aku tersadar, bahwa aku masih
bersama kau
Wahai bunga tidur diperantauanku
Comments
Post a Comment