Skip to main content

PRAKTIKUM OSMOSIS PADA KENTANG


PROSES TERJADINYA OSMOSIS
I.         Tujuan
Mendeskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan

II. Landasan Teori
     Osmosis merupakan difusi pelarut melalui membran semipermeabel. Jadi, osmosis adalah difusi air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotenik) ke daerah berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran-mebran semipermeabel. Sel yang memiliki perbedaan konsentrasi dengan zat disekitarnya, memungkinkannya mengalami osmosis hingga akhirnya sel itu mempunyai konsentrasi yang sama dengan zat di sekitarnya (isotonik). (Nurhayati, Nunung, dkk. 2013.)

III.   Alat dan Bahan
1.      Kentang
2.      Air
3.      Tiga buah gelas beker
4.      Pisau
5.      Larutan Gula

IV.     Cara Kerja
1.      Siapkan sebuah kentang dan kupas sampai bersih.
2.      Potonglah kentang dengan pisau dengan bentuk dan volume yang sama sebanyak enam.
3.      Tuangkanlah air ke dalam gelas dengan volume yang sama.
4.      Berilah nama tiap-tiap gelas sesuai nama zat yang akan ditamvahkan kedalamnya.
5.      Pada gelas A tidak diberi zat apapun, pada gelas B ditambahkan 1 sendok makan gula pasir dan pada gelas C ditambahkan 2 sendok makan gula pasir.
6.      Masukkan satu potong irisan kentang pada masing-masing gelas beker dan letakkan satu potong irisan kentang di depan masing-masing gelas beker.
7.      Diamkan selama 20 menit dan amati apa yang terjadi pada masing-masing kentang dalam gelas.
8.      Setelah 20menit angkat kentang secara bersamaan dan bandingkan tekstur kentang yang berada dalam gelas beker dengan kentang yang berada diluar gelas.

V.    Hasil Percobaan
a.    Tabel pengamatan
No.
Gelas Beker
Tekstur kentang di luar beker
Tekstur kentang di dalam beker
Keterangan
1
A
Normal
Lebih keras
Air masuk ke dalam kentang.
2
B
Normal
Agak lembek
Air keluar menuju larutan gula.
3
C
Normal
Lebih lembek
Air keluar menuju larutan gula lebih banyak.

b.      Jawaban Pengamatan
        Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami perubahan. Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa terjadi perbedaan tekstur antara kentang yang di luar gelas dengan kentang yang di dalam gelas. Kentang yang awalnya bertekstur normal, ketika dimasukkan ke dalam masing-masing gelas mengalami perubahan tekstur.
Pada gelas A (Air tanpa zat apapun), setelah 20 menit kentang yang dimasukkan ke dalam gelas A menjadi lebih keras, karena air masuk ke dalam kentang yang hipertonik. Akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel bertambah, dan sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras. Pada gelas B (Air dengan 1 sdm gula pasir), setelah 20 menit kentang yang dimasukkan ke dalam gelas B menjadi agak lembek, karena terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonik terhadap larutan gula yang hipertonik. Pada gelas C (Air dengan 2sdm gula), setelah 20 menit kentang yang dimasukkan ke dalam gelas C menjadi lebih lembek dari pada kentang pada gelas B, karena air keluar menuju larutan gula lebih banyak. Ini dikarenakan sifat hipotonik dari kentang pada gelas C lebih tinggi jika dibandingkan dengan kentang pada gelas B. Sehingga intensitas air yang keluar dari sel – sel kentang pada gelas C lebih besar dari pada pada kentang di gelas B.

c.       Kesimpulan
        Dari pengamatan tersebut kita dapat mengetahui bahwa osmosis adalah perpindahan zat pelarut (air) baik dari luar ke dalam ataupun dari dalam ke luar sel, melalui membran semi permeabel, menuju daerah dengan konsentrasi zat lebih rendah. 

Comments